NAMA :
CHOIRIMA SITI CHOTIJAH
NIM :
BBA 110 004
JURUSAN :
MANAJEMEN
MATA KULIAH :
MANAJEMEN KEUANGAN
_______________________________________________________
PERTANYAAN
1.
Ada
dua pendapat tentang tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan laba dan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham/nilai perusahaan. Apa perbedaan yang bersifat prinsip
diantara kedua tujuan tersebut dan mana yang merupakan tujuan normatif
perusahaan?
2.
Dalam
manajemen keuangan dijelaskan tentang fungsi keuangan yang menjadi tugas pokok
seorang manajer keuangan suatu perusahaan. Sebut dan jelaskan secara singkat
fungsi keuangan tersebut dan gambarkan hubungan antara fungsi keuangan dan
tujuan perusahaaan serta berikan penjelasannya!
3.
Pengetahuan
tentang manajemen keuangan tidak hanya penting bagi manajer keuangan tetapi
penting juga bagi manajer bukan
keuangan. Mengapa demikian? Jelaskan!
4.
Jelaskan
pengertian dan berikan contohnya!
a.
Incremental
Benefit
b.
Capital Market
Efficiency
c.
Risk return
trade off
d.
Time value of
money
e.
Diversification
f.
Risk aversion
JAWABAN
1. Meskipun
upaya memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi setiap perusahaan,
semua pakar keuangan korporasi sepakat bahwa tujuan perusahaan dalam perspektif
manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan kekayaan
pemegang saham (stock holder’s wealth) atau memaksimalkan nilai
perusahaan (value of the firm). Kekayaan pemegang saham adalah
perkalian antara harga saham per lembar dan jumlah saham yang beredar. Ini
berarti bahwa kekayaan pemegang saham akan tercermin dari nilai perusahaan,
yang ditunjukkan oleh harga saham perusahaan bersangkutan di bursa saham.
Dengan demikian, maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai perusahaan
(harga saham) memiliki arti yang benar-benar sama.
Perumusan maksimisasi kekayaaan
pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai tujuan pada akhirnya akan
memudahkan pengukuran kinerja suatu perusahaan. Bila mana harga saham suatu
perusahaan memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, hal itu
suatu indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga
saham mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan
bersangkutan pada masa mendatang.
Maksimisasi Laba Bukan
Tujuan yang Tepat. Ada dua alasan yang mudah dipahami mengapa tujuan
perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah maksimisasi kekayaan
pemegang saham atau nilai perusahaan, bukan maksimisasi laba:
Laba tidak menunjukkan arus kas. Laba
yang disajikan pada laporan laba-rugi bukanlah besaran yang menunjukkan arus
kas, sehingga jika laba suatu perusahaan Rp 10 miliar, hal itu sama sekali
tidak menyatakan bahwa terdapat arus kas sebesar jumlah yang sama. Dalam
manajemen keuangan, pengambilan keputusannya justru didasarkan atas arus kas (cashflow).
Artinya, keputusan keuangan dinilai benar manakala keputusan itu meningkatkan
arus kas bersih yang diterima perusahaan pada masa mendatang.
Laba tidak
mempertimbangkan waktu dan risiko. Andaikata proyek A dan B akan
menghasilkan laba pada dua tahun mendatang: Laba A Rp5 miliar pada tahun
pertama dan Rp5 miliar pada tahun kedua, sedangkan laba B Rp 0 pada tahun
pertama dan Rp 10 miliar pada tahun kedua, rata-rata laba per tahun kedua
proyek jelas sama, yakni Rp 5 miliar. Proyek mana yang layak dipilih?
Berdasarkan pendekatan maksimisasi laba, kita akan bersikap indeferen terhadap
kedua proyek. Akan tetapi, apabila kita menggunakan pendekatan maksimisasi
nilai perusahaan, kita akan memilih proyek A daripada proyek B karena
pendekatan nilai perusahaan mempertimbangkan faktor waktu dan risiko; bukan
besaran semata. Waktu penerimaan Rp 10 miliar pada proyek B terjadi pada tahun
kedua (padahal, kita lebih menyukai menerimanya pada tahun pertama daripada
tahun kedua). Selain itu, proyek B mempunyai laba yang berlainan pada setiap
tahunnya, yang menunjukkan bahwa proyek B mengandung ketidakpastian atau risiko
yang lebih tinggi daripada proyek A.
Yang merupakan
tujuan normatif perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Yang
dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan trersebut dijual.
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan
2. 2. Berikut ini adalah penjelasan
singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
a) Perencanaan Keuangan, membuat
rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk
periode tertentu.
b) Penganggaran Keuangan, tindak lanjut
dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c) Pengelolaan Keuangan, menggunakan
dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d) Pencarian Keuangan, mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e) Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan
dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
f) Pengendalian Keuangan, melakukan
evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
g) Pemeriksaan Keuangan, melakukan
audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Bila dikaitkan dengan tujuan ini,
maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan atas biaya
- Menetapkan kebijaksanaan harga
- Meramalkan laba yang akan datang
- Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
3.
Pengetahuan tentang manajemen keuangan tidak hanya
penting bagi manajer keuangan tetapi penting juga bagi manajer bukan keuangan hal
ini karena:
a.
Manajemen keuangan adalah mengelola terhadap
fungsi-fungsi keuangan.
b.
Kemudian ditinjau dari manfaat manajemen keuangan
adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan
masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi.
Masalah ini tidak hanya dikuasai oleh manajer keuangan saja, tetapi semua
manajer juga penting.
c.
Hal ini juga karena Manajemen keuangan digunakan hampir
di semua bidang kehidupan, baik itu bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial
maupun budaya. memang dalam skala priroritas ini menjadi tugas pokok manajer
keuangan
4. 4. Berikut Penjelasannya secara rinci.
d.
‘Incremental Benefit’ . Prinsip
ini mengatakan ‘Financial decisions are
based on incremental benefit’. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan
keuangan harus didasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif Dan
nilai tanpa alternatif tersebut.
e.
‘Capital Market Efficiency’. Prinsip
ini mengatakan ‘Capital market are
efficient’ Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal
dimana harga aktiva finansial yg diperjual belikan mencerminkan seluruh
informasi yg ada Dan dapat menyesuaikan diri secara cepat thdp informasi
baru.Agar pasar modal dpt efisien secara informasi, pasar modal tsb harus
efisien secara operasi (operational
efficiency),misal kemudahan dalam berjual-beli sekuritas.
f.
‘Risk-Return Trade-off’. Prinsip ini
mengatakan ‘There is a trade-off between risk and return’. Orang menyukai
keuntungan tinggi dengan resiko rendah (prinsip
risk aversion). Kondisi ‘hig return, low risk’ ini tdk akan tercapai karena
semua orang menginginkannya (prinsip
self-interest behavior). Prinsip
ini mengatakan ‘jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah untuk
menanggung risiko yg besar pula atau ‘high
risk, high return’
g.
‘Time Value of Money’. Prinsip ini
mengatakan ‘Time has a time value’.
Prinsip ini mengajarkan bahwa uang Rp. 1000 yg kita terima hari ini tidak sama
nilainya dengan uang Rp 1000 yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak
menyadari implikasi dari pertumbuhan majemuk (compound growth) atau bunga
berbunga pada keputusan keuangan.
h.
‘Diversification’. Prinsip ini
mengatakan ‘Diversification is
beneficial’. Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah
menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko
i.
‘Risk aversion’. Prinsip ini
mengatakan ‘When all else is equal, people prefer higher return and lower risk’.
Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dg rasio keuntungan
(return) Dan risiko (risk) terbesar.
Terimakasih atas informasinya, sangat membantu.
BalasHapussalam kenal dari saya mahasiswa fakultas Ekonomi :)
fakuy
BalasHapustrimakasih untuk informasinya .
BalasHapussalam kenal , mahasiswa FKIP ekonomi Universitas Lampung .
Terimah kasih kakak ����
BalasHapusmana contohnya??
BalasHapus